Biografi Aa Gym
Pemilik nama lengkap Abdullah Gymnastiar atau yang lebih di kenal degan panggilan akrab Aa Gym (Aa berarti kakak dalam bahasa Sunda) sering kita lihat ceramah – ceramahnya di televisi. Aa Gym lahir pada tanggal 29 Januari 1962 di Bandung, Jawa Barat. Aa Gym merupakan pendiri dan pembina pondok pesantren Daarut Tauhid yang terletak di Gegerkalong Girang, Bandung. Selain terkenal sebagai penceramah, ia juga seorang yang aktif dalam dunia tulis menulis, penerbitan buku, serta seorang penyanyi.
Pada masa populernya Aa Gym merupakan penceramah yang di tunggu – tunggu kehadirannya di televisi. Metode dakwahnya yang berbeda dari penceramah lainnya membuat ia di kenal banyak kalangan terutama ibu – ibu. Dakwahnya yang sederhana dan memuat materi aplikatif yang dapat di terapkan dalam kehidupan sehari – hari menjadi pendorong kepopulerannya.
Aa Gym mengenalkan metode Manajemen Qolbu sebagai landasan kita hidup di dunia. Materi yang rutin ia sampaikan dalam tiap kesempatan biasanya memiliki alur seputar tauhid, motivasi, dan hati yang bersih. Di tengah masyarakat kita yang sampai hari ini dengan islam yang benar. Aa Gym menghadirkan bahwa islam agama yang indah dan damai, sehingga masjid Aa Gym di Bandung hampir tidak kuat menampung jamaah yang sering membludak.
Bila ulama yang lainnya biasa membahas materi islam dari yang harus di terapkan seperti kewajiban shalat, kewajiban puasa dan lainnya. Aa Gym membahas hal sederhana dan mengena dalam kahidupan sehari – hari. Terutama kenapa ceramahnya lebih mengena, Aa Gym menceritakan ilmu yang memang sudah ia aplikasikan dalam pribadi dan keluarganya.
Oleh para pendengarnya, Aa Gym di identikan dengan ‘ustad keluarga bahagia”. Materi cermah dan kehidupan keluarganya yang harmonis menjadi pendorong kemunculan sebutan “ustad keluarga bahagia” tersebut. Terlebih lagi ibu – ibu rumah tangga yang memang rutin datang ke Da’arut Tauhid untuk menghadiri pengajiannya jelas membuat Aa Gym sangat cocok dengan panggila di atas.
Pada bulan Desember 2006, Aa Gym memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang janda beranak tiga yang bernama Alfarini Eridani. Pernikahan kedua Aa Gym ternyata membawa reaksi keras dari para pendengar ceramah terlebih ibu – ibu. Aa Gym sendiri telah menikah dengan Hj Ninih Mutmainnah sejak tahun 1988. Mereka di karuniai tujuh orang putra dan putri.
Semua keputusannya untuk menikah lagi
memang mengandung resiko yang tidak kecil. Aa Gym menerima sms bernada protes
dan banyak dari jadwal – jadwal pengajian dengan undangan Aa Gym yang di
batalkan. Nada protes yang di lakukan tidak hanya di sampaikan melalui sms.
Media seperti blog, surat pembaca bahkan sampai ada yang berdemo turun ke jalan
juga sekedar untuk memprotes keputusan Aa Gym berpoligami. Dari semua protes
tersebut pastinya berujung pada tingkat popularitas Aa Gym. Bisnis pribadi Aa
Gym maupun yang menggunakan Aa Gym sebagai ikonnya juga terkena dampaknya.
Biografi
Aa Gym : Aa Gym di Awal -
Awal
Aa
Gym adalah anak pertama dari empat bersaudara. Sebelum aktif dan fokus
sebagai penceramah. Ia sudah menekuni beragam profesi seperti jualan koran,
jualan bakso, bahkan sampai jadi sopir angkutan umum juga pernah. Semua di lakukan karena memang dasarnya ia gemar dengan berwirausaha,
juga sebagai biaya kuliahnya di tehnik elektro. Salah satu pelajaran penting
yang di dapat dari kampus selain berwirausaha adalah kemampuanya menyampaikan
materi di depan publik. Aa Gym pernah terpilih sebagai ketua beberapa organisasi
kampus seperti Komandan Resimen Mahasiswa pada tahun 1982 di Akademi Tehnik
Jenderal Ahmad Yani.
Biografi Aa Gym : Mendalami Ilmu Agama
Dari dulunya ia
gemar mendalami ilmu agama guna menguatkan keimanannya. Di tahun 1980’an Aa Gym
bersama beberapa rekannya sengaja datang ke Garut untuk mondok di pesantren
ajengan Junaedi. Salah satu ilmu yang di pelajarinya adalah ilmu Laduni.
Salah satu bidang usaha yang sempat di garap Aa Gym
adalah pembuatan kaos, gantungan kunci, dan juga peralatan kantor yang di isi
dengan kata atau kalimat yang mengandung religi. Bersama dengan rekan rekan se
angkatan yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Islam Wiraswasta (KMIW), ia
menggarap ladang usaha tersebut pada tahun 1987.
Biografi Aa Gym : Membangun Pondok Pesantren daarut
Tauhid
Kemudiam mulailah di bangun Pondok Pesantren Da’arut
Tauhid Bandung dengan memanfaatkan lahan orang tua Aa Gym. Pembangunan di
laksanakan sekitar tahun 1990. Lokasi pesantren tersebut kemudian pindah ke
Jalan Gegerkalong Girang 38 seperti yang saat ini kita kenal. Awal mula pondok
pesantren DT terinspirasi dari gerakan Al-Arqom yang ada di Malaysia. Dimana
Al-Arqom telah berhasil memberdayakan kemandirian umat dengan menggunakan cara
islami. Pertama kali di bangun, ponpes DT merupakan sebuah pondokan atau kosan
yang memiliki 20 kamar. Kemudian tempat tersebut di beli secara langsung
senilai Rp.100 Juta. Ponpes DT mengusung konsep yang terbuka untuk semua orang
dan semua kalangan berbeda dengan inspiratornya, Al-Arqom, yang identik dengan
eksklusif. Dalam perkembangannya, pesantren DT di buat lebih permanen dengan
bangunan tiga lantai.
Biografi Aa Gym : Pembangunan Fasilitas
Guna mendukung aktivitas dakwah Aa Gym, maka di perlukan
lembaga keuangan yang mampu mengelola arus kas agar bisa berputar positif. Maka
di bentuklah sebuah Koperasi yang di beri nama Koperasi Pondok Pesantren Daarut
Tauhid (Kopontren DT). Pembangunan koperasi ini sekitar tahun 1994.
Seiring makin bertambahnya jamaah Aa Gym, salah satu
jamaah tersebut ada yang berinisiatif untuk membelikan tanah beserta bangunan
dan berdiri di atasnya pada tahun 1995. Kelak tanah tersebut di pergunakan
untuk beragam aktifitas seperti kediaman pemimpin pondok, kantor yayasan, Taman
Pendidikan Al-quran (TPA), Taman Kanak-Kanak Al-quran (TKA), ruang produksi
konveksi, ruang pertemuan, gudang, serta kamar para santri.
Pembangunan fisik masih terus berlanjut. Kopontren
yang persis di seberang mesjid di bangun untuk lebih memaksimalkan lagi
fungsinya. Pada tahun 1997, di buat untuk kantor Baitul Mal wat-Tamwil (BMT),
usaha penerbitan, mini market serta swalayan, dan juga wartel.
Selanjutnya, demi melebarkan jangkauan dakwah Aa Gym,
di bangunlah sebuah Radio Ummat yang di beri nama MQ FM yang mengudara pada 9
Desember 1999, serta di bangun juga fasilitas lain yang nilai asetnya mencapai
6 miliar rupiah. Fasilitas tersebut adalah PT Tabloid MQ, PT Mutiara Qolbun
Salim (MQS), CV House and Building (HNB), Asrama Daarul Mutmainnah 2000, Radio
Bening Hati, juga Gedung serba Guna.
Nama Aa Gym mulai di kenal publik pada tahun 2000
dengan di awali mengisi acara di beberapa televisi nasional. Di stasiun RCTI,
Aa Gym menjadi pengisi acara dalam program Hikmah Fajar. Selain itu, ia juga
mengasuh acara TV sendiri yang masih dalam naungan Hikamh Fajar dan di beri
nama “Manajemen Qolbu”.
Jangkauan ceramahnya juga semakin meluas dengan di
bantu bidang buku dan VCD. Tercatat pada tahun 2002 Aa Gym sudah memiliki 15
usaha penerbitan dan sudah mampu menerbitkan buku sampai 15 judul. Ceramahnya
yang telah di kasetkan sudah berjumlah lusinan dan tersebar ke seluruh wilayah
Indonesia. Aa Gym makin di kenal luas seiring makin menyebarnya ceramah Aa Gym.
Bahkan jumlah undangan yang masuk guna menjadi pembicara bisa mencapai 1.200
undangan per bulannya.
Pada bulan Ramadhan, Aa Gym menjadi yang paling sibuk
menerima undangan karena banyak stasiun televisi yang memintanya guna menjadi
pembicara. Otomatis tarif siaran Aa Gym meningkat secara signifikan. Untuk
ceramah dalam durasi 1 jam, ia di bayar senilai USD 100.000.
Jiwa wirausaha Aa Gym yang memang sudah ada dari
dahulu. Di mannfaatkan untuk terus memanfaatkan jumlah umat yang membludak.
Supaya nanti hasilnya dapat di alirkan kembali demi kepentingan umat.
Terhitung Aa Gym serius menggarap bidang media, Ia
memiliki penyiaran radio, studio televisi serta beberapa situs website. Selain
itu juga ada koperasi supermarket, masjid dan pesantren dengan kapasitas 500
orang. Panti asuhan dan rumah persinggahan juga tersedia, pelatihan dan seminar
– seminar pun tidak luput di garap.
Kepopuleran Aa Gym di masa kemudian memunculkan
beragam pendapat. Seperti yang di sampaikan oleh Solahudin Wahid bahwa kekuatan
Aa Gym terletak pada rasa ingin berbagi yang tulus. Ulil Abshar Abdala dari
Jaringan Islam Liberal juga mengomentari bahwa Aa Gym layaknya Britney Spears
dalam Islam. Majalah Time juga pernah memuat Aa Gym sebagi cover majalah mereka
dengan tajuk utama “The Holy Man”.
Demikian biografi Aa Gym
semoga bermanfaat
Silahkan baca juga biografi Pasha Ungu
Terima Kasih
Referensi :
0 Response to "Biografi Aa Gym "
Posting Komentar